Image of Tidak Ada yang Tdak Bisa

Text

Tidak Ada yang Tdak Bisa

DAHLAN ISKAN, tidak lama setelah menulis buku Tidak Ada Yang Tidak Bisa’ ini dipanggil Presiden Republik Indonesia (waktu itu) Susilo Bambang Yudhoyono. Dahlan diminta menjadi Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tidak sampai dua tahun Dahlan berhasil mengatasi krisis listrik dan berhasil mengatasi bayar-pet yang kronis. Ia juga berhasil mengakhiri masalah percaloan pemasangan listrik di PLN. Setelah itu, Dahlan diminta untuk menjabat Menteri Negara BUMN (2011-2014). Dahlan menulis buku ini atas inisiatifnya sendiri justru ketika Bapak Karmaka memberi saran padanya agar berhati-hati. Yakni, setelah Dahlan baru saja menjalani transplantasi hati. Dahlan banyak bertanya ke Pak Karmaka mengapa harus hati-hati. Dahlan pun jatuh hati pada perjalanan hidup tamunya itu. Kurang dari satu bulan kemudian jadilah cerita itu dalam bentuk buku yang Anda pegang ini. Cetakan pertama terbit tahun 2009, dan cetakan terbarunya tahun 2021 ini. Saat menulis buku itu, Dahlan masih menjabat CEO Jawa Pos Group. Ia memimpin Jawa Pos sejak koran Surabaya itu nyaris bangkrut hingga menjadi grup usaha yang sangat besar. Di dalam grup itu ada ratusan koran, majalah, radio dan stasiun televisi lokal. Demikian juga pabrik kertas dan pembangkit listrik. Kini Dahlan berumur 70 tahun. Setelah tidak menjabat apa-apa lagi di Jawa Pos maupun di pemerintahan, Dahlan mendirikan media baru: Disway.id (online) dan Harian Disway (cetak). Ia juga memulai usaha baru di bidang tambak udang dan industri sterilisasi.

Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit
: .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-00-1989-5
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
online resource
Edisi
2021
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • Tidak Ada yang Tidak Bisa
    DAHLAN ISKAN, tidak lama setelah menulis buku Tidak Ada Yang Tidak Bisa’ ini dipanggil Presiden Republik Indonesia (waktu itu) Susilo Bambang Yudhoyono. Dahlan diminta menjadi Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tidak sampai dua tahun Dahlan berhasil mengatasi krisis listrik dan berhasil mengatasi bayar-pet yang kronis. Ia juga berhasil mengakhiri masalah percaloan pemasangan listrik di PLN. Setelah itu, Dahlan diminta untuk menjabat Menteri Negara BUMN (2011-2014). Dahlan menulis buku ini atas inisiatifnya sendiri justru ketika Bapak Karmaka memberi saran padanya agar berhati-hati. Yakni, setelah Dahlan baru saja menjalani transplantasi hati. Dahlan banyak bertanya ke Pak Karmaka mengapa harus hati-hati. Dahlan pun jatuh hati pada perjalanan hidup tamunya itu. Kurang dari satu bulan kemudian jadilah cerita itu dalam bentuk buku yang Anda pegang ini. Cetakan pertama terbit tahun 2009, dan cetakan terbarunya tahun 2021 ini. Saat menulis buku itu, Dahlan masih menjabat CEO Jawa Pos Group. Ia memimpin Jawa Pos sejak koran Surabaya itu nyaris bangkrut hingga menjadi grup usaha yang sangat besar. Di dalam grup itu ada ratusan koran, majalah, radio dan stasiun televisi lokal. Demikian juga pabrik kertas dan pembangkit listrik. Kini Dahlan berumur 70 tahun. Setelah tidak menjabat apa-apa lagi di Jawa Pos maupun di pemerintahan, Dahlan mendirikan media baru: Disway.id (online) dan Harian Disway (cetak). Ia juga memulai usaha baru di bidang tambak udang dan industri sterilisasi.
Komentar
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar